Kamis, 25 Maret 2010

Info Olahraga

Perpres Program Prima Harus Segera Turun




Perpres Program Prima Harus Segera Turun JAKARTA-Peraturan Presiden (Perpres) tentang Program Indonesia Emas (Prima) sebagai pengganti Program Atlet Andalan Lanjutan (PAAL) seharusnya segera turun. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sebagai wakil pemerintah, harus lebih serius memperhatikan persiapan menuju Asian Games 2010.

Pasalnya, sudah tiga bulan belum ada kepastian mengenai turunnya peraturan tersebut. Hal ini akan sangat menyulitkan pelaku olahraga yang mempersiapkan atletnya ke Guangzhou 2010.

”Kami juga ingin diperhatikan. Jangan hanya sepak bola saja yang diperhatikan dengan menggelar Kongres Sepak Bola Nasional (KSN). Persiapan cabang olahraga menuju ke Guangzhou juga harus diperhatikan. Terus terang, bukan hanya kami, melainkan para atlet dan pelatih juga bingung belum turunnya Perpres Prima yang menggantikan posisi PAAL. Semuanya jadi serba ngambang, baik PAAL maupun pelatnas,” ujar Ketua Umum PB ISSI Panny Tanjung pada Suara Merdeka di Jakarta semalam.
Sangat Membantu Panny mengungkapkan, pihaknya tidak mempermasalahkan adanya pergantian PAAL dengan Prima. Namun, ia menyebutkan, adanya PAAL yang dilahirkan Kemenpora sangat membantu induk-induk organisasi, khususnya PB ISSI, dalam persiapan menghadapi SEA Games Laos 2009.

”Misi dari Prima dan PAAL tetap sama. Kami tidak mempermasalahkan pergantian seperti itu. Apalagi, Prima dijanjikan akan ada Perpresnya. Tapi, perlu diketahui keberadaan PAAL persiapan menuju SEA Games Laos 2009 sangat membantu,” ujarnya.

Menurut dia, meski dana program persiapan menuju Asian Games 2010 belum dikeluarkan Kemenpora, PB ISSI tetap menjalankan program pelatnas.

Sebanyak enam atlet balap sepeda kini sudah menjalani latihan sejak 15 Januari lalu. Mereka yang menjalani latihan, yakni Tonton Susanto, Ryan Ariehan (Road Race), Rissa Suseati, Toni Syarifuddin dan Puguh Atmandi (BMX), dan Santia Trikusuma (Track).

”Kami sudah menjalani program latihan. Dan, akan lebih baik lagi jika Prima yang ditunggu-tunggu itu bisa direalisasikan secepatnya,” tukasnya.

Panny berharap para pebalap yang diterjunkan ditargetkan mampu menembus peringkat lima besar Asian Games.

”Saya tidak mau menjanjikan yang muluk-muluk. Masuk peringkat kelima saja sudah bagus mengingat persaingan cukup ketat. Jepang, Korea, dan China dipastikan menurunkan pebalap kelas dunia yang dipersiapkan sejak dini,” ujarnya.

Suara Merdeka, 25 Maret 2010

Tidak ada komentar: