Rabu, 07 April 2010

Info Politik

Mega Sentil Politik Pencitraan



Langkah ke jalan ideologis bukanlah pilihan mudah. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyadari betul bahwa tantangan besar untuk mewujudkan langkah PDI-P juga datang dari eksternal, yaitu dengan berkembangnya budaya politik pencitraan.

"Kita harus bekerja dalam situasi 'citra' menjadi daya tarik baru yang jauh lebih kuat ketimbang ideologi. Kita harus berhadapan dengan sebuah rezim politik yang cenderung menggunakan metode menghalalkan cara dalam mencapai tujuan politiknya," tutur Mega ketika menyampaikan pidato politiknya di acara pembukaan Kongres III PDI-P di Inna Grand Bali Beach Sanur, Selasa (6/4/2010).

Oleh karena itu, Mega mengingatkan seluruh kader bahwa PDI-P saat ini sedang bekerja dalam situasi politik yang makin mahal. Situasi demikian pun memengaruhi kader-kader PDI-P sehingga sering menempatkan keutamaan keuntungan diri sendiri daripada melayani rakyat.

Mega juga mencatat kondisi masyarakat yang berkembang makin pragmatis, transaksional, dan berpikir instan untuk mencapai kepentingan individual dalam jangka pendek. Persepsi yang juga berkembang bahwa jabatan publik melalui partai merupakan jalan baru bagi keamanan ekonomi.

"Partai bukan lagi alat ideologi, tapi alat akumulasi ekonomi. Partai menjadi sarana transportasi cepat untuk keuntungan ekonomi individual, bukan lagi sarana untuk mewujudkan kepentingan rakyat," ungkapnya. (kompas.com)

Tidak ada komentar: