Rabu, 21 April 2010

Info Olahraga

MoU 17 Cabor AG XVI Rampung
Satlak Bayangan Prima Sudah Bergerak
Masalah dana yang dialami 17 cabang olahraga proyeksi Asian Games XVI/2010 dalam melaksanakan pemusatan latihan akan segera teratasi. Itu sejalan dengan rampungnya memorandum of understanding (MoU) antara masing-masing cabor dan Kemenpora. Menurut Kepala Bagian Keuangan Kemenpora Isnanta, lima cabor yang sebelumnya nyantol mampu menyelesaikan persyaratan itu. ''Jumat (16/4), kami telah menyerahkan MoU dari cabor-cabor ke KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara). Kalau tidak ada halangan, pekan ini (dana pelatnas) cair,'' jelasnya saat ditemui kemarin (20/4). Pria asal Jogjakarta itu mengatakan, total pencairan tahap pertama tersebut mencapai Rp 4 miliar. Termin pertama itu digunakan untuk akomodasi dan transportasi. Dia menambahkan, di antara cabor-cabor yang dananya sudah dicairkan itu, yang paling besar adalah untuk bulu tangkis, yakni Rp 413 juta. Dana terkecil dikeluarkan untuk catur. Sebab, catur hanya memberangkatkan dua atlet pada multieven yang dilangsungkan November nanti di Guangzhou itu. Yaitu, Susanto Megaranto dan Irene Kharisma Sukandar. Setelah mengurusi transportasi dan akomodasi, saat ini Kemenpora meminta cabor-cabor untuk menyusun proposal pembelian peralatan yang merupakan termin kedua. ''Dalam proposal itu juga harus dicantumkan spesifikasi peralatan yang mereka butuhkan,'' jelasnya. Dalam penyediaan peralatan tersebut, tidak hanya cabor-cabor AG yang diminta untuk mengumpulkan proposal. Cabor-cabor lain harus melakukan hal serupa. Isnanta mengatakan, saat ini ke-17 cabor proyeksi AG telah mengumpulkan proposal tersebut. Setelah semua proposal terkumpul, seperti sebelumnya, pihaknya akan menandatangani MoU dengan cabor-cabor itu. ''Nanti, kami tenderkan kebutuhan penyediaan peralatan tersebut,'' bebernya. Kendati tidak dibeli sendiri oleh masing-masing induk organisasi olahraga, pihaknya menjamin akan mengawasi dengan ketat perusahaan pemenang tender. Itu dimaksudkan untuk memastikan barang yang dibeli sudah sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Dia mengatakan harus melakukan itu demi mengantisipasi markup yang dilakukan pemenang tender. Sementara itu, Wakil Ketua I KONI Hendardji Soepandji melakukan gerak cepat terkait molornya penentuan satuan pelaksana (satlak) Program Indonesia Emas (Prima). Tanpa menunggu disahkan melalui SK Menpora, dia sudah membentuk satuan pelaksana sementara. Dalam struktur yang belum dilegalisasi itu, dia sendiri yang duduk sebagai ketua. Mereka berkantor di gedung KONI di FX Plaza lantai 19, Jakarta. Menurut Frans Nuseto yang duduk sebagai kepala bidang teknik, sebenarnya pihaknya tidak bermaksud mendahului. ''Namun, harus ada yang melakukan pekerjaan awal Prima,'' paparnya kemarin (20/4). ''Seperti mengumpulkan data atlet, melakukan pemanggilan tes, dan menentukan nomor tanding SEA Games. Itu disebabkan waktunya yang semakin dekat,'' tambahnya. Dia mengatakan, kalau itu tidak segera dilakukan, waktu yang terbuang akan semakin banyak. Padahal, Asia Games dihelat November nanti.Nomor-nomor tanding dalam SEA Games XXVI/2011 sudah harus diketahui bulan ini. Sebab, Mei mendatang nomor-nomor itu harus dipresentasikan dalam SEA Games Council Meeting di Jakarta. Saat ini ada dua tokoh yang disebut-sebut berpeluang menjadi ketua satuan pelaksana Prima. Selain Hendradji, mantan Ketua PAL Achmad Sutjipto berpeluang. Namun, sejauh ini belum ada keputusan resmi soal itu.
Suara Merdeka, 21 April 2010

Tidak ada komentar: