Rabu, 25 Agustus 2010

Politik

Kecewa pada Pemerintah, Belasan Purnawirawan Jenderal Datangi Taufiq Kiemas






Prihatin dengan suasana kebangsaan, para mantan petinggi militer yang tergabung dalam Forum Komunikasi Purnawirawan TNI/Polri mendatangi pimpinan MPR di Senayan, Jakarta (25/8).

Ketua MPR Taufiq Kiemas dan wakilnya, Melani Leimena Suharli, menemui sendiri 17 orang purnawirawan yang diketuai Jenderal (Purn) Try Sutrisno di Gedung MPR, Jakarta, Rabu (25/8).

Sekjen Forum, Letjen (Purn) Syaiful Sulun, dalam pertemuan itu menyatakan kalau para purnawirawan berpendapat bahwa selama 65 tahun Indonesia merdeka, rakyat bangsa ini belum menikmati arti kemerdekaan sesungguhnya.

"Rakyat semakin menderita, semakin miskin dan semakin jauh dari cita-cita kemerdekaan. Jumlah orang miskin semakin besar, angka pengangguran terus bertambah, sementara para pemimpin kurang amanah, tidak hiraukan nasib rakyat, bahkan bergeming ketika kedaulatana negara diinjak bangsa lain," ujar Syaiful dalam pernyataan yang diserahkan kepada MPR.

Para purnawirawan menilai pemerintahan SBY-Boediono amat lamban dan peragu. Koalisi partai-partai politik pendukung pemerintah yang dibangun bukan untuk stabilitas tapi sekadar menjaga harmoni dan menghindari konflik.

Menurut mereka, yang menjadi penyebab semua persoalan di atas adalah para pemimpin negeri ini sudah jauh dari gambaran tentang kemerdekaan yang diamanatkan UUD 45. Pemerintah juga mengkhianati founding fathers yang menghendaki negara RI dibangun di atas dasar paham Pancasila, bukan liberalisme, komunisme dan bukan pula paham agama.

Mereka juga berpendapat, euforia reformasi telah menjungkirbalikkan pemahaman dan keadaaan Pancasila sehingga Pancasila tak dianggap lagi sebagai ideologi yang mampu menjawab tantangan masa depan, bahkan dinilai usang dan kuno.

Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri terdiri dari Dewan Harian Nasional 45, Legiun Veteran RI, Persatuan Purnawirawan ABRI, Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat, Barisan Nasional, Gerakan Jalan Lurus, Paguyuban Mantan Anggota DPR-RI, Yayasan Jati Diri Bangsa dan Nusantara Institute.

Sumber : rakyatmerdeka.co.id / 25 Agustus 2010

2 komentar:

Yoseph Majella mengatakan...

"Para pemimpin kurang amanah". Setuju, pemimpin yg ada saat ini cenderung memikirkan bagaimana kekuasaan jgn lepas dr genggamannya.
Kasus century adalah salah satu cermin hal tersebut.

SAEFUL NGULUM mengatakan...

Yah inilah negri kita yang subur dan kaya raya,.. Kekayaan keindahan yg dimiliki negri ini tak ada bandingannya dengan negara manca manapun, dan SDM yg kita miliki juga sebenarnya tidak kalah cerdasnya,. Tapi banyak cumanya yang disayangkan & tapinya juga lebih banyak,...
Cuman kurang diperhatikan kekayaanya,
Tapi kurang mikir otaknya, dll.